Cilacap Jateng, SIBER88.CO.ID_Menyoal tentang dunia pers tentu sangat menarik untuk ditelaah lebih luas. Di Indonesia sendiri pers memiliki peranan penting bagi masyarakat dalam mengedukasi dan mencerdaskan bangsa.
Pengesahan UU No. 40/1999 tentang pers menegaskan keberadaan kemerdekaan pers.UU Pers tidak lagi mengenal Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP).
Permasalahannya, pertumbuhan jumlah pers ini belum diimbangi dengan kualitas. Sering muncul pengaduan ke Dewan Pers, betapa pers didirikan hanya karena motif politis dan ekonomis, tidak mempedulikan kepentingan idealis.
Padahal, seharusnya kepentingan idealis menjadi ruh atau spirit bagi berjalannya bisnis pers. Sekarang di mana-mana muncul keluhan terhadap pers atau wartawan, karena media dianggap tidak menghargai profesinya sendiri yang punya misi mulia.
Sebagai contoh seorang oknum media yang seolah memback up pekerjaan dari seorang oknum yang mengatasnamakan pelaksan pekerjaan di salah satu CV, hal ini terjadi di salah satu pekerjaan di SDN 2 Rawa Apu Kecamatan Patimuan Kabupaten Cilacap belakangan ini.
Samsul salah satu anggota pers sangat menyayangkan oknum pelaksana tersebut tidak memberikan klarifikasi ke beberapa media yang bersangkutan yang seminggu kebelakang ke lokasi, akan tetapi mengklarifikasi ke media lain yang akhirnya saling perang tulisan sesama media.
“Selaku wartawan seharusnya lebih faham dan mengerti ketika seorang pelaksana dari salah satu perusahaan ingin mengklarifikasi, eloknya memanggil media yang bersangkutan yang ke lapangan ataupun ke lokasi,”kata Samsul,Minggu(22/10/2023).
“Bukan membuat berita klarifikasi ke media yang bernaung di media masing – masing, yang tidak tahu kronologis awalnya,”sambungnya.
“Seharusnya sesama profesi justru bisa menjembatani untuk klarifikasi, namun ini tidak ada konfirmasi dari pihak media yang memberitakan, artinya baru 1 pihak, itupun tidak utuh,”saran Samsul.
Sementara esensi dari permasalahan diawal adalah pelecehan terhadap profesi jurnalis yang bisa dibuktikan chattingan antara Supriono selaku pelaksana pekerjaan dengan pekerjanya.
“Kami tidak ada kaitannya dengan ketua komite ataupun pihak sekolah,ini murni antara kami selaku awak media dengan oknum yang mengatas namakan pelaksana pekerjaan dari CV, bahkan menjadi melebar kesana kemari,”tegas Samsul.
Masih menurut Samsul , beredarnya statement di Chanel YouTube yang mengatasnamakan ketua komite, dirinya baru tahu ia adalah ketua komite SDN 2 Rawa Apu Patimuan, itu bohong atau hoax, karena statement yang diungkap tidak utuh.
“Sangat disayangkan media yang memberitakan tidak mengkonfirmasi terlebih dahulu ke kami yang ke lapangan, harusnya media tersebut saat akan menaikan berita, apapun itu beritanya seyogianya mengkonfirmasi kepada kami dahulu, biar tidak menimbulkan berita fitnah atau berita bohong,”pungkasnya.
Penulis : Kikin dan team
Editor : Badruzzaman