Bogor, SIBER88.CO.ID _ 13/10/21 Ratusan budayawan kembali menggelar aksi unjuk rasa menolak pengoperasionalan wisata malam GLOW yang rencananya bakal beroperasi pengelola Kebun Raya Bogor pada bulan ini.
Namun aksi unjuk rasa kali ini di lakukan di Plaza Balai Kota Bogor yang tergabung dari Aliansi Budayawan se-Jawa Barat, Rabu (13/10/21).
Korlap Aksi, Ki Tjetjep Thoriq menyatakan, unjuk rasa kali ini bukan hanya menolak pengoperasionalan wisata malam GLOW. Para budayawan juga menyampaikan aspirasi penolakan Kebun Raya Bogor dikelola oleh swasta.
Sedikitnya ada ratusan peserta aksi unjuk rasa terdiri dari unsur budayawan, tokoh masyarakat dan adat, kabuyutan hingga Organisasi Masyarakat (Ormas) yang mengikuti kegiatan ini.
“Tuntutannya masih sama, sampai berapa kali pun kita akan lakukan sampai swasta tidak ada lagi mengelola Kebun Raya Bogor,” kata Korlap Aksi, Ki Tjetjep Thoriq di tengah aksi unjuk rasa.
“Keluar dari situ kembalikan ke pemerintah karena dengan begitu rakyat bisa gampang masuk,” sambungnya.
Menurutnya, bukan tanpa alasan pihaknya menolak Kebun Raya Bogor dikelola pihak swasta. Karena, semenjak Kebun Raya Bogor dikelola pihak swasta, rakyat yang biasanya sebelum bulan puasa bisa melakukan cucurak disana, saat ini sudah tidak bisa.
“Sekarang sudah dikelola swasta harga masuk mahal, bawa makan dari rumah tidak boleh dan makan disana mahal,” ucap dia.
“Kan sayang karena beli di dalam itu mahal, sementara warga Bogor tidak semuanya mampu untuk menjangkaunya, karena dulu hanya bermodal Rp.10 ribu warga sudah bisa kesana dan bawa bekel sendiri,” lanjutnya.
Untuk itu, pihaknya meminta Kebun Raya Bogor agar dikembalikan kepada fungsi semestinya.
“Bukan hanya GLOW saja, bentuknya apapun selama swasta yang di dalam itu harus keluar. Komitmen kita semua swasta keluar dari situ”Tutupnya. (zaenal&Rian)