Garut, SIBER88.CO.ID// Tiga tahun lamanya, Siti Julaeha (21) warga Kampung Tajursela RT 02/ RW 02, Desa Sukamenak, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut harus hidup dengan tumor jinak yang di idapnya
Benjolan yang tumbuh di sekujur tubuhnya semakin membesar. Tidak jarang, Siti merasakan sakit dan gatal yang amat sangat saat benjolan tersebut dirasakan
“Kalau lagi jadi, terasa sakit dan gatal, sudah tiga tahun saya merasakan seperti ini,” Tutur Siti Julaeha kepada awak media beberapa waktu lalu.
Siti juga mengatakan, bahwa benjolan yang ada di kakinya sempat di operasi di RSU Nurhayati Garut beberapa waktu lalu. namun, dokter Spesialis Bedah yang menangani Siti di RSU Nurhayati Garut, merujuknya ke RS Santosa di Bandung untuk menjalani pengobatan tumor yang masih menggerogoti tubuhnya yang lain, seperti yang ada di punggung dan di tangan, agar lebih optimal pengobatannya dari dokter spesialis tumor. Katanya.
Persoalan biaya adalah masalah yang dihadapi Siti saat ini, ibunda Siti yang kesehariannya hanya seorang buruh tani dengan penghasilan tak seberapa, tentu saja biaya untuk membawa anaknya ke RS Santosa Bandung sangatlah berat. Belum lagi, harus memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
Ironinya, meski sudah bertahun-tahun. Siti mengaku, belum ada perhatian dan bantuan dari Pemdes Sukamenak terhadap kondisi dirinya. Meskipun pernah mengajukan bantuan desa terkait kondisi dirinya. Namun, hingga kini tak juga kunjung mendapat respon.
“Pernah emang memintau bantuan kepada RT, RW, dan Kepala Desa terkait biaya keberangkatan ke RS Santosa Bandung. tapi sampai sekarang belum ada kabarnya,” tutur Siti Julaeha yang mengaku hanya bisa pasrah dengan kondisinya kini.
Tumor jinak yang berupa benjolan di tubuhnya sempat dioperasi sebulan yang lalu di RSU Nurhayati Garut. namun itu baru benjolan yang ada di kakinya. Sedangkan benjolan yang ada di punggung dan dibagian tubuhnya yang lain belum ditindak lanjut karena faktor biaya.
Untuk pengobatan lebih lanjut, menurut dokter spesialis bedah RSU Nurhayati Garut, dr.Hadiyana Suryadi, Sp.B menerangkan, bahwa Siti Julaeha harus dirujuk ke RS Santosa , Kabupaten Bandung ke dokter khusus yang menangani tumor atau dalam istilah medis adalah dokter Spesialis Bedah Onkologi.
Setelah divonis harus di rujuk ke Bandung, keluarga Siti Julaeha pun bingung. Oyas ibunda Siti Julaeha mengaku, meskipun pengobatannya menggunakan BPJS, namun ia tak punya biaya untuk operasional berangkat ke Bandung. Ia juga khawatir ada resep obat yang tidak ditanggung BPJS dan ia harus membeli di apotek luar untuk anaknya.
Oyas berharap bantuan dari pemerintah, para dermawan yang sudi membantu untuk biaya pengobatan anaknya ke Bandung, karena sudah tidak tahu harus bagaimana untuk mencari biayanya.
(Saefudin)