Bandung Jabar, SIBER88.CO.ID_Irjen Pol(Pur) Anton Charliyan salah satu tokoh Jawa Barat yang juga tokoh nasional mengingatkan kepada pemerintah terkait keberlangsungan NKRI dengan ideologi Pancasilanya,karena semakin hari rongrongan dari berbagai pihak terus dilakukan khususnya dari kelompok yang menamakan dirinya Negara Islam Indonesia(NII).
Menurut mantan Kapolda Jabar itu NII merupakan suatu ancaman yang luar biasa,sehingga bila kita lengah hanya tinggal menunggu gong nya saja.
“Untuk itu kami para penggiat yang tegabung dalam tim anti radikalisme dan terorisme menghimbau sekaligus mengingatkan agar pemerintah lebih serius dan lebih Proaktive dalam menangani masalah NII ini,”himbau Anton(8/10/2021).
Ia melanjutkan,”dan punya strategi khusus sampai dengan tingkat teknis dan taktis yang jitu, sebelum semuanya jadi terlambat jangan sampai nanti anak cucu kita hanya mendengar ceritra bahwa dulu pernah ada sebuah negara yang bernama NKRI, yang Bhineka Tunggal Ika yg berideologi Pancasila.”
Masih menurutnya, Garut menurut pengamatan kami hanya sekelumit kecil saja dari masalah NII Ini. Justru yang harus lebih diwaspadai adalah gerakan masif yang sekarang ini sedang berlangsung di Indonesia.
Anton memaparkan,”Dari 2 thn yang lalu sudah pernah kita infokan baik ke para fihak terkait baik Polri maupun TNI, bersama tim Yeny wahid foundation agar hal tersebut segera diantisipasi oleh pemerintah dengan serius, karena gerakan mereka begitu masif dan ter strukture, sementara kami pantau dari fihak pemerintah terkait sepertinya terkesan adem ayem, slow respon , hanya diantisipasi dg pola-pola rutinitas biasa-biasa saja.”
Anton meneruskan paparanya,”seyogianya pihak pemerintah dan aparat terkait lainya bisa lebih progresif dan punya pola-pola teknis dan taktis yang lebih khusus dalam mengantisipasi masalah ini. Baik dari sisi persuasif,preventif maupun dari sisi refresifnya. Sinergi semua bergerak Sesuai dengan job description masing-masing,Kalau kita lengah ini akan jadi bom waktu yang sangat berbahaya, hari ini mungkin cuma 59 Orang kalau tidak salah hampir satu Kepunduhan , besok bisa satu Desa, dua desa, lama-lama bisa satu kecamatan dipengaruhi dan didominasi oleh kelompok mereka yang berafiliasi kepada NII, apalagi daerah priangan punya sejarah khusus yang merupakan kelahiran NII Kartosuwiryo, yang sampai saat ini masih kuat sekali pengaruhnya, sehingga tidak menutup kemungkinan di kemudian hari mereka pun mendeklarasikan diri ingin membentuk otonomi sendiri bahkan tidak menutup kemungkinan ingin membebaskan diri dari NKRI dan membentuk NII. Dalam skala didukung massa yang besar dan terkonsentrasi dalam satu Teritory, nanti kita semua baru terbelalak dan saling tuding satu sama lain.”
“Sementara pengalaman di Poso yang hanya ratusan orang saja dalam satu wilayah kecil yang sporadis, begitu merepotkan kita semua sampai butuh bertahun-tahun untuk menyelesaikanya, demikian juga sparatis Papua,apalagi jika satu wilayah teritori baik Desa apalagi satu Kecamatan , dampaknya bisa lebih dari Moro yang sudah dialami pemerintah Philiphine,bisa puluhan tahun dampaknya bagi keutuhan NKRI, bahkan bila fihak asing ikut campur tidak menutup kemungkinan juga bisa Lepas dari NKRI sebagaimana yang terjadi dengan TimTim.”lanjut Anton.
“Untuk itu agar pemerintah segera mekakukan langkah-langkah konkrit dalam masalah ini adalah menyangkut masalah Pembelotan Iedologi,sebagaimana kita ketahui bersama bahwa perang ideoligi jauh lebih berbahaya dari hanya sekedar perang pisik,maka upaya pemerintahpun untuk saat ini sebaiknya dikhususkan untuk membentuk tim khusus yang mampu meluruskan kembali ideologi-ideologi mereka yang sudah terlanjur terpapar, baik secara terbuka maupun secara tertutup,”pungkasnya.(B.zz)
























