Jakarta, SIBER88.CO.ID_Di balik kasus permintaan sumbangan penerbitan buku profil ‘Sumbar Madani’, ada sosok Eri Santoso. Dia disebut sebagai ‘orang dekat’ Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah. Seberapa dekat?
Dalam program Blak-blakan Jumat (17/9/2021), Mahyeldi mengakui kedekatan tersebut. Tapi Eri Santoso tidak masuk dalam struktur resmi sebagai staf khusus. Dia sudah berinteraksi dengan Eri sejak masih menjadi Wali Kota Padang. “Dulu di Kota Padang dia banyak berinteraksi, tapi secara khusus tidak ada SK yang yang bertuliskan stafsus atau apa, tidak,” kata Mahyeldi.
Eri disebut sebagai figur yang baik dan banyak memberikan masukan terkait pembangunan di Padang. Sebagai kepala daerah, Mahyeldi punya kebiasaan berinteraksi dengan masyarakat di musala setiap pagi. Di momen seperti itulah Eri biasanya ikut hadir.
Kepolisian Resor Kota Padang beberapa waktu lalu mengungkapkan, Eri Santoso mengaku sebagai pihak yang mengenalkan lima peminta sumbangan kepada Gubernur Sumbar. Tapi, saat dimintai konfirmasi terkait hal ini, Mahyeldi mengaku tak ingat persis kelima orang dimaksud. Apalagi bila disebut mereka juga pernah melakukan aksi permintaan sumbangan saat dirinya masih Wali Kota Padang. “Saya tidak mengenal persis dan detail apakah lima orang ini sama dengan yang sewaktu saya masih Wali Kota Padang,” ujarnya.
Saat ditangkap, uang yang terkumpul sudah mencapai Rp 170 juta. Uang itu berasal dari 21 pengusaha, pihak BUMN, dan kampus. Selain itu, masih ada tiga dus karton surat sumbangan yang belum didistribusikan.
Selain di kepolisian, kasus ini bergulir secara politik. Sebanyak 33 anggota DPRD Sumbar menggulirkan usulan hak angket atas polemik surat permintaan sumbangan penerbitan buku profil ‘Sumbar Madani’ bertanda tangan Gubernur Mahyeldi Ansharullah.
Red***