Jakarta, SIBER88.CO.ID//Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan telah menugaskan militernya untuk membangun dua pesawat baru ‘doomsday’ sebagai bentuk persiapan jika suatu saat terjadi perang nuklir.
Kabar Rusia sedang membangun dua pesawat baru yang akan digunakan untuk mengevakuasi pejabat tinggi Kremlin dan sebagai pos komando udara disampaikan kantor berita milik negara.
Laporan dari RIA Novosti mengungkapkan pada hari Senin bahwa pengerjaan jet telah dimulai di Voronezh, sebuah kota 321 mil selatan Moskow.
Kantor berita itu mengatakan pesawat-pesawat itu nantinya akan digunakan khusus untuk mengevakuasi pemimpin senior Rusia dan mengoordinasikan pasukan jika terjadi penghancuran infrastruktur darat dan satelit.
Pesawat yang disebut ‘Doomsday’, dinamai karena memiliki kemampuan untuk menahan ledakan nuklir dan akan dihubungkan dengan teknologi canggih sehingga nantinya tetap dapat mengelola pertahanan nuklir Rusia.
Dalam kapal tersebut ada kapal selam, pembom strategis dan peluncur rudal yang berbasis hingga 3.700 mil jauhnya.
Kedua pesawat baru tersebut akan menggantikan pesawat Il-80.
Mereka juga tidak akan memiliki jendela dalam upaya untuk melindungi penumpang di dalamnya dari ledakan nuklir.
Pesawat ‘Doomsday’ pertama kali menjadi berita utama internasional pada bulan Desember setelah polisi Rusia memulai penyelidikan atas pembobolan di pusat komando nuklir rahasia dan pencurian salah satu peralatan pesawat.
Sementara insiden itu menimbulkan kekhawatiran atas keamanan, para ahli militer percaya pesawat itu menjadi sasaran pencuri biasa yang mengambil logam mulia, termasuk emas dan platinum.
Baru-baru ini, Moskow telah meluncurkan beberapa proyek militer baru.
Baru minggu lalu, Kremlin meluncurkan jet senilai $30 juta yang dapat terbang dua kali lebih cepat dari kecepatan suara.
Meskipun demikian, pengumuman ‘Kiamat’ tampaknya mengikuti Angkatan Udara AS yang merilis rekaman jet tahan nuklir mereka sendiri.
Hanya beberapa jam sebelum laporan di RIA Novosti, juru bicara Pentagon men-tweet video E4-B Nightwatch sedang diisi bahan bakar di tengah penerbangan.
Hubungan antara Gedung Putih dan Kremlin dikatakan berada pada titik terendah sejak Perang Dingin.
Namun, Presiden masing-masing, Joe Biden dan Vladimir Putin, setuju untuk melanjutkan pembicaraan untuk mengurangi risiko perang nuklir pada pertemuan puncak bulan lalu.
Pada hari Rabu, pejabat tinggi dari Washington dan Moskow akan bertemu di Jenewa untuk membahas perlombaan senjata lebih lanjut. (red)***