Tragis Sekali di Desa Bantar ada 16 Rumah Terdampak Longsor dan 39 Jiwa Mengungsi

Cilacap Jateng, SIBER88.CO.ID_Bencana memang susah untuk diterka, sudah hampir sepekan wilayah dusun Babakan Rt 04 Rw 04 Desa Bantar, Kecamatan Wanareja, Cilacap dihantui bencana tanah bergerak.

Bencana tanah bergerak di Desa Bantar terjadi usai wilayah tersebut diguyur hujan deras sejak Jumat (5/5) malam hingga Sabtu (6/5) pagi.

Diketahui pergerakan tanah di Desa Bantar memotong tanah permukiman warga sepanjang 400 m dengan luas 5 hektar.

Adapun penurunan tanah sedalam 100 centimeter dengan lebar retakan berkisar 20 – 170 centimeter.

Analisis Kebencanaan BPBD Cilacap Gatot Arif Widodo menyebut, akibat bencana tanah bergerak itu total ada 16 rumah warga yang terdampak, dimana dua diantaranya rusak berat.

Jumlah tersebut menurut Gatot bisa terus bertambah apalagi melihat kondisi tanah di Dusun Babakan yang labil dan masih adanya potensi hujan lebat di wilayah Cilacap.

“Awalnya ada 8 rumah yang alami pergerakan tanah, update terakhir Rabu (10/5) kemarin bertambah menjadi 16 rumah yang terdampak.
Kalau untuk hari ini masih tetap, belum ada penambahan,” jelas Gatot kepada siber88.com, Kamis (18/5), Diungkapkan Gatot, saat ini ada 47 jiwa dari 17 KK yang terdampak.

Sementara 39 jiwa diantaranya terpaksa harus mengungsi karena kondisi rumah yang belum layak untuk ditempati.

Saat ini ada tiga tempat yang digunakan warga untuk mengungsi seperti di SD N 04 Bantar, Mushola Darul Ikhsan 2 dan rumah kerabat masing-masing.

Namun warga mengungsi hanya pada saat malam hari dan hujan deras saja.

Sementara ketika siang hari mereka kembali ke rumah masing-masing, kecuali 2 penghuni rumah yang mengalami kerusak berat.

“Untuk posko pengungsian sudah disiapkan di tiga titik. Sementara untuk dapur umum dan posko logistik di rumah Bapak Karno warga Desa Bantar,” ungkap Gatot.

Sementara itu untuk menanggulangi bencana ini, dari BPBD Cilacap sudah mendatangi lokasi untuk assesment.

Bahkan BPBD Cilacap telah mengajukan permohonan kajian lokasi kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung.

Kemudian sejumlah rambu kebencanaan juga telah dipasang di lokasi bencana tanah bergerak.

BPBD Cilacap tak lupa mengimbau warga untuk waspada dan berhati-hati jika terjadi hujan intensitas deras dengan durasi cukup lama.

“Kami juga imbau masyarakat untuk menutup retakan tanah supaya tidak kemasukan air saat terjadi hujan kembali,” imbaunya.

Sementara itu pada Senin (8/5) kemarin Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar beserta Forkopimda meninjau secara langsung kondisi bencana tanah bergerak disana.

Dalam tinjauannya itu, Yunita memastikan bahwa nantinya warga terdampak akan direlokasi ke tempat yang lebih aman.

Namun menurutnya harus tetap menunggu hasil kajian dari PVMBG Bandung.

(PURWANTI/PIPIT).