Pamekasan Madura,SIBER88.CO.ID – ketua komunitas monitoring dan advokasi (komad) zaini wer wer yang sekaligus Presiden Mabes NGO pamekasan madura jawatimur, akhir nya angkat bicara penolakan adanya pengeboran migas di beberapa titik lokasi termasuk di kec pademawu setelah ada keluh kesah dari salah satu tokoh masyarakat dan warga pademawu yang minta tolong untuk di lakukan penolakan.
pengaduan ini datang dari seoarang tokoh di pademawu agar menolak keberadaan kontraktor Medco Energy Sampang Pty Ltd yang hendak melakukan pengeboran migas di Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu pamekasan madura jawatimur, kamis 22 april 2021.
Ketua Komad menyebut kandungan migas di Kabupaten Pamekasan ada di beberapa titik, yang hal ini banyak aduan dari beberapa tokoh pemuda dan masyarakat yang melalui telepon seluler nya untuk melakukan gerakan penolakan.
“jadi kami bersama masyarakat dan para tokoh di pademawu,Jika dibiarkan adanya pengeboran ini,maka kami akan melakukan Demonstran Besar besaran ke Pemkab karena ini akan berdampak buruk mulai dari hasil pertanian dan hasil tangkap nelayan serta pencemaran dan merusak ekosistem laut” terangnya.
aneh nya Pemerintah kab pamekasan sendiri,menurutnya seolah olah tidak menghiraukan hal hal yang berdampak pada kerusakan ekosistem laut yang nantinya akan merugikan mata pencaharian masyarakat dan para nelayan.
“ sangat berdampak terhadap lingkungan hidup dan akan mempengaruhi atas hasil perekonomian masyarakat nelayan yang ada di desa tanjung pademawu kab pamekasan. Padahal kalau kita lihat, minim nya sosialisai secara massive akan dampak positif dan negatifnya aktivitas pengeboran itu, Eh malah se enak nya mengizinkan pengeboran minyak,” paparnya.
Diketahui nilai investasi pengeboran dan produksi migas sebesar 80 juta dolar AS di wilayah tersebut rencananya akan digunakan untuk melakukan kegiatan pengeboran 1 (satu) sumur pengembangan, membangun wellhead platform (WHP), membangun subsea pipeline, dan memodifikasi fasilitas eksisting WHP Oyong dan offshore production facilities (OPF) Grati.
Sementara Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Muharram, menyebut jika investasi tersebut pasti akan sangat menguntungkan bagi masyarakat Pamekasan.
“Pada prinsipnya Pemkab Pamekasan menyambut baik hal itu, karena yang akan diuntungkan nanti adalah masyarakat Pamekasan,” katanya dikutip dari mediamaduracom.
“Masyarakat di sekitar lokasi, juga merasakan asas manfaat dari pengeboran ini, terutama para nelayan yang selama ini biasa mencari penghidupan mereka dengan menangkap ikan di luat. Lokasi pengeboran ini kan di pantai,” imbuhnya.
Meski demikian, komunitas monitoring dan advokasi (KOMAD) Pamekasan ber beda dengan pandangan pemerintah yang menyebutkan jika pengeboran akan bermanfaat bagi masyarakat. Justru menurut Wer wer sapaan akrabnya, hal tersebut justru akan merusak kehidupan masyarakat sekitar dan lingkungan hidup serta akan mempengaruhi hasil tangkap ikan bagi para nelayan karena ekosistem lautnya akan rusak dan limbah dari pengeborannya akan meracuni air laut sehingga berpotensi akan merugikan masyarakat nelayan kalo pengeboran ini di biarkan.
“kami akan menghimpun kekuatan dari beberapa Lsm,ormas,okp dan bersama para tokoh pemuda masyrakat untuk bersama sama melakukan aksi penolakan semua aktifitas yg merusak lingkungan hidup termasuk pengeboran migas di tanjung pademawu. tandas nya.
Reg/sunadi