Bandung Jabar, SIBER88.CO.ID_Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung, H. Mohamad Hairun, SH., MH., Hadir dalam acara Rapat Konsultasi (Rakon) PKK Tingkat Kabupaten Bandung yang berlangsung di Gedung Dewi Sartika Soreang. Kamis (30/03/2023)
Selepas acara, Kepala DP2KBP3A Kabupaten Bandung H. Mohamad Hairun, SH., MH., Menyampaikan kepada Media terkait kehadiranya di acara Konsultasi PKK Kabupaten Bandung. Ia menyampaikan bahwa Rapat Konsultasi (Rakon) PKK merupakan momen penting bagi pendekatan program masalah Stunting, karena stunting itu merupakan salah satu program yang harus dilaksanakan oleh semua pihak baik pemerintah maupun mitra kita yang salah satunya adalah PKK, yang mana PKK ini mempunyai pasukan sampai kebawah yang mempunyai nilai strategis dalam rangka penanganan dan pencegahan stunting di Kabupaten Bandung. Ungkapnya.
Sehingga kita DP2KBP3A, mendukung penuh kegiatan Rapat Konsultasi PKK ini yang mudah mudahan memberikan hasil yang optimal memberikan pemahaman kepada para kader Tim Penggerak (TP) PKK Kecamatan maupun TP PKK tingkat Kabupaten, yang dalam hal ini merupakan salah satu fungsi kita dalam penanganan pencegahan dan percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Bandung. Imbunya.
Hairun juga mengatakan “Kebetulan Ketua TP-PKK Kabupaten Bandung sendiri yaitu Hj.. Emma Dety Permanawati, S.Pd.I., MM., (Bunda Bedas) adalah sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Bandung, yang tentunya dalam pendekatan ke tiap TP PKK Kecamatan dan Desa akan semakin mudah hususnya dalam Pendekatan Sosialisasi, pendekatan Edukasi dan pendekatan pelayanan kepada keluarga yang terkena Stunting dan keluarga sasaran stunting akan lebih mudah dan terjangkau. Tuturnya.
Peran mereka para kader PKK untuk masyarakat sangat strategis karena kelembagaanya itu sampai ke bawah. Sampai ke tingkat RT, dan yang paling utama adalah peran Dasa Wisma yang bisa menjangkau lebih tepat sasaran. Papar H. Hairun.
Sementara, Ketua TP-PKK Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Permanawati, S.Pd.I., MM. Atau yang lebih dekat dengan panggilan Bunda Bedas mengatakan kepada media terkait penanganan Prevelensi Stunting di Kabupaten Bandung bahwa
“Kita sudah berupaya dengan beberapa kegiatan dalam percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Bandung ini, bersinergi bekerja sama dengan beberapa Dinas seperti Dinas Kesehatan, DP2KBP3A, Dispakan dan Dinas Pertanian. Semuanya turun mengupayakan bagaimana agar masyarakat itu bisa memahami tentang bahayanya masalah stunting itu. Dan tentunya mengedukasi masyarakat itu tidak semudah membalikan tangan. Ungkapnya.
Yang paling utama pada saat ini, bagaimana agar masyarakat paham dulu apa itu stunting.
Imbuhnya.
Sasaran edukasi dan sosialisasi kita bukan hanya balita saja , akan tetapi sasaran kita ke para usia remaja juga, Para Calon Pengantin (Catin), Ibu hamil dan ibu pasca bersalin.
Para remaja diedukasi bagaimana agar tidak kawin usia dini, lanjut Hj. Emma. Para catin diedukasi tentang bagaimana mempersiapkan Kehamilan agar menjadi ibu hamil yang bukan ibu stunting.
Sebagai contoh kemarin ada kegiatan dari Dinas Kesehatan berupa pemberian vitamin dan penambah darah husus untuk remaja putri yang harus dimakan secara rutin setiap minggu sekali untuk memperkuat imun dan meningkatkan kebugaran. Tujuanya yaitu tadi, ucapnya, agar para remaja putri tidak menjadi ibu stunting dan tentunya dengan edukasi untuk tidak menikah di usia Dini.
Bunda Bedas juga mengatakan bahwa Para kader PKK sudah berupaya dengan berbagai teknik dan dengan inovasi yang kreatif agar sosialisasi penanganan stunting ini betul betul kena sasaran kepada masyarakat dan masyarakat menjadi paham dan memahami tentang Stunting itu. Pungkasnya.
(Yans)