Aceh, SIBER88.CO.ID_Kepolisian Daerah (Polda) Aceh menyoroti kasus penolakan vaksin COVID-19 oleh pedagang dan nelayan yang terjadi di lokasi Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Serangga, Desa Padang Baru, Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya (Abdya).
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, menduga salah satu faktor pemicu terjadinya aksi penolakan itu dikarenakan kurangnya edukasi terkait pentingnya vaksin COVID-19.
“Salah satunya ya karena kurangnya edukasi, makanya terjadi penolakan itu,” kata Winardy pada awak media di Banda Aceh, Selasa (28/9).
Sorry, the video player failed to load.(Error Code: 101102)
Winardy menjelaskan, para penjual ikan berjumlah sekitar 300 orang itu diketahui marah dan tidak mau mengikuti vaksinasi yang diadakan oleh pihak Polsek Susoh bersama Koramil/04 Susoh, Pol Airud, dan Puskesmas Sangkalan.
“Mereka marah karena kegiatan vaksinasi tersebut menyebabkan pengunjung di PPI Ujung Serangga sepi dan mempengaruhi pendapatan mereka,” ujarnya. Kegiatan vaksinasi di PPI itu sudah berlangsung selama 3 bulan.
Terkait aksi penolakan itu, kata Winardy, Polda Aceh melalui Polres Abdya akan melakukan langkah-langkah persuasif dan edukatif tentang pentingnya vaksinasi baik bagi masyarakat, nelayan, maupun para penjual ikan di PPI tersebut.
Menyangkut insiden pengrusakan yang terjadi, Polres Abdya yang dibantu Polda Aceh akan tetap melakukan penyelidikan dan mencari penyebab terjadinya peristiwa tersebut.
“Kita akan tetap lakukan penyelidikan karena kerusakannya lumayan parah. Di mana satu posko gerai vaksinasi rusak, sejumlah dosis vaksin rusak, alat medis berupa masker, handsanitizer, alat tensi, jarum suntik dan obat-obatan rusak dan tidak bisa digunakan lagi,” kata dia.
Windary tak menyebut berapa vial dosis vaksin yang rusak akibat kericuhan itu.
Selain itu, sebut Winardy, satu seorang tenaga kesehatan (vaksinator) bernama Fanni Eprilia Tika (28) mengalami lebam pada bagian betis belakang sebelah kanan akibat terkena benturan kursi plastik.
Winardy meminta kepada Forkopimda Abdya yang dibantu oleh Muspika setempat, untuk terus memberikan edukasi-edukasi terkait pentingnya vaksinasi agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
“Saat ini situasi di PPI Ujung Serangga sudah kondusif dan masyarakat sudah mulai memahami akan pentingnya vaksinasi tersebut. Kita berharap kejadian serupa tidak terulang lagi,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah masyarakat di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh, menolak vaksinasi massal hingga berujung ricuh pada Selasa (28/9) pagi.
Kegiatan vaksinasi COVID-19 yang digelar di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Serangga, Gampong Keude Susoh, Kecamatan Susoh, dibubarkan oleh pedagang ikan dan nelayan di kawasan setempat.
Dalam aksi penolakan itu warga mengamuk hingga merusak kursi dan meja di posko vaksinasi. Bahkan, mobil ambulans terpaksa harus meninggal lokasi.
Red***