Nasional, SIBER88.CO.ID_Pernahkah kita bayangkan apa yang akan terjadi jika negara kita dikuasai ISIS dan para anteknya seperti : Hizbur Tahrir , Ihwanul Muslimin, Jamaah Islamiah dan lain-lain yang selalu bermimpi ingin mendirikan negara khilafiah dengan strategi berjubah menjual semangat Islam untuk mendirikan negara berkedok agama, yang di Indonesia lebih populer dengan NII.
Salah satu tokoh bangsa,Dr Anton Charliyan MPKN menyatakan sebagaimana yang pernah terjadi di Suriah dan Afganistan , yang kini ramai jadi aksi bersama masyarakat Garut jabar yang tergabung dalam comunitas ALMAGARI ( Aliansi Masyarakat Garut Anti Radikalisme dan Intoleran ), karena mereka menyadari akan bahaya NII, yang kira inilah yg akan terjadi bila Garut jadi Negara NII.
Ia melanjutkan,di Suriah pernah kita lihat di media-media bahwa pasukan ISIS menghancurkan patung-patung, Relief dan benda bersejarah lainya,maka tidak akan jauh berbeda bila menguasai Indonesiapun akan berbuat hal yang sama.Candi Borobudur sebagai Candi Terbesar di dunia , Candi Mendut, Prambanan, Rorojongrang dll, akan dibumihanguskan rata dengan tanah karena dianggap sebagai berhala.Kemudian,musium-musiumpun akan dihancurkan , karena dianggap sebagai tempat menyimpan benda yang mengarah pada kemusyrikan.
“Tahlil, Maulidan, Rajaban sholawatan, Syukuran dan tradisi-tradisi Hajatan lainya, pasti akan dilarang karena dianggap sebagai Bid’ah yang tidak sesuai dengan Sunah Rosul,”terangnya(12/1/2022).
“Demikian juga tempat ziarah para Wali, para Syech dan para Aulia lainya pasti akan dibongkar juga dijadikan kebun karena ziarah kubur dianggap sebagai perbuatan syirik,begitu juga nasib para pemimpin nasionalis yang saat ini termasuk golongan anti radikal dan intoleran, akan dicap sebagai kafir yang anti Islam yang langsung akan dieksekusi mati, minimal yang teringan masuk penjara dan tidak lupa hartanyapun akan disita sebagai ghonimah,”jelas mantan Kapolda Jabar tersebut.
Ia pun menegaskan,tempat-tempat ibadah agama non muslim seperti pura, kelenteng ,gereja dll, tidak bisa dibayangkan Nasibnya akan dijadikan apa.. yg pasti dibekukan aktivitasnya dan akan dialih fungsikan sebagai kantor atau gedung pertemuan. Sistem keuangan pun yang pasti akan dirubah mengatasnamakan sistem Syariah , sehingga tidak akan ada lagi Bank umum seperti BRI, BNI, BCA , Mandiri dan lain-lain.
“Papan nama kantor dan jalanpun selain huruf latin dibawahnya pasti diwajibkan memakai hurup Arab, sehingga tidak akan ada lagi yang namanya hurup jawa Hanacaraka, Sunda Kaganga, hurup Bali, Makasar dan lain-lain…tutup buku, juga pakaian resmi sehari-haripun yang jelas akan lebih banyak menggunakan gamis dan sorban dari pada pakaian batik, apalagi pakaian adat, tidak menutup kemungkinan bisa diharamkan,”papar mantan Kadiv humas Polri itu.
Anton melanjutkan paparanya,kesenianpun akan berubah total, irama gambus pasti akan lebih dominan dari pada irama kecapi suling dan gamelan, bahkan bukan tidak mungkin para penyanyi tidak akan lagi bisa manggung & merekam lagu, karena menjual suarapun termasuk salah satu perbuatan yang diharamkan dan lain-lain peristiwa yang terjadi yang saat ini bisa dianggap sebagai suatu kenaifan, tapi betul-betul akan jadi kenyataan, bila mereka betul-betul bisa berkuasa di negara kita. Kemudian juga Bali sebagai pusat destinasi wisata nasional & international, NTT sebagai pusat fauna langka dunia, Papua sebagai sumber SDA alam terbesar di Indonesia, Kalbar , Menado, Maluku , sebagai propinsi yang mayoritas non muslim, pasti akan nemisahkan diri dari NKRI karena tidak mungkin lagi bergabung dengan negara yang berdasarkan agama yang berbeda aqidahnya dengan mereka.
“Mungkin masih banyak peristiwa tragis yang akan terjadi di Indonesia, yang tidak mungkin bisa dipaparkan semua,yang jelas tidak akan jauh berbeda sbgmana yang pernah terjadi di Suriah, Afganistan dll yang pernah kita saksikan di media-media Sosial. Maka dengan demikian otomatis bila Indonesia dikuasai ISIS & anteknya, NKRI pasti bubar, hanya tinggal sebuah nama…, bahwa dulu pernah ada yang namanya NKRI …. tapi kini hanya tinggal sebuah kenangan, sebagai sejarah di masa lalu,”tukasnya.
“Itulah sekilas gambaran bila Indonesia dikuasai golongan mereka pemimpi NII,yang sampai saat ini terus berjuang untuk merebut NKRI dengan kedok dan jubah agama yang dibungkus dengan indah untuk nendirikan negara Islam Indonesia, yang kenyataanya sbgaimana yang terjadi di negara-negara lain, pada kenyataanya, yang bermain itu hanya kelompok-kelompok aponturir yang haus akan jabatan dan kekuasaaan, yang sesungguhnya tidak terlepas dari kepentingan Negara-negara adikuasa, yang ingin menguasai sumber daya alam suatu negara tertentu yang dianggap kaya, dengan memanfaatkan kelompok-kelompok manusia-manusia ambisius yang akan jadi bonekanya, salah satu strateginya yaitu dengan memanfaatkan fanatisme agama, sebagai dogma yang paling murah dan paling efektif yang selama ini terus mereka mainkan di berbagai negara yang jadi target opersi nya… sebagaimana contoh yang terjadi di Libya, Turki, Suriah dan Afganistan,”sambung Irjen Pol(Purn)Anton Charliyan.
“Dengan gambaran diatas tadi, lalu relakah jika negara kita dikuasai mereka ??? . Sekali lagi relakah jika negara kita dikuasai mereka ????. Mereka yang sesungguhnya merupakan kelompok ambisius yang serakah, yang senantiasa menjual agama demi Kepentinga diri dan kelompoknya, yang tidak ada kaitanya sama sekali dengan Islam sebagau agama yang Rahmatan lil Alamin,sekali lagi gerakan mereka tidak ada kaitanya sama sekali dengan Islam sebagai agama yang Rahmatan lilalamin. Maka dari itu Jika kita masih mencintai NKRI, dan masih menginginkan NKRI tetap berdiri sebagai bangsa dan negara yang utuh & berdaulat, mari kita satukan seluruh komponen kekuatan kita, baik suku, Ras, Agama, moril maupun materil, untuk bersama-sama melawan mereka, dimana saat ini salah satu perjuangan bersama itu kebetulan ada di jota Garut yang diwadahi ALMAGARI. untuk itu mari kita jadikan perjuangan Garut sebagai perjuangan nasional kita bersama, jangan biarkan Garut berjuang sendirian. Sementara mereka lawan kita, bersatu ramai menghantam Garut. Ingat satu langkah kecil di Garut akan jadi langkah besar di Indonesia, mungkin memang harus dimulai dengan Garut untuk meluruskan Garut dari darurat NII kembali sebagi garuda utama di Indonesia. Mari kita perangi gerakan mereka sekecil apapun , jangan beri mereka kesempatan walau hanya satu inci sekalipun, dan jangan biarkan mereka terus tumbuh dan berkembang menjadi virus-virus yang mengerogoti bangsa dan negara dari dalam, yang memang pada kenyataanya mereka sangat anti Pancasila & UUD 45, sehingga menganggap para pejabat negarapun sebagi thogut ( penyembah Setan ). Maka dengan demikian sudah sangat layak jika mereka dikategorikan sebagau penghianat bangsa. Jangan beri ampun,sikat habis mereka-mereka Para penghianat bangsa, sudah saatnya kita pakai jurus NOBAT, Nongol langsung babat.Ora et labora, mari kita berjuang, mari kita bekerja sambil berdoa,”tutup Anton Charliyan. (Bzz)