Diduga Timses Caleg di Natar Minta Uang Serangan Fajar Dikembalikan

Lampung Selatan, SIBER88.CO.ID_Usai pesta demokrasi pada 14 Februari 2024, banyak kejadian yang mengejutkan dari calon anggota legislatif itu sendiri hingga tim suksesnya.

Seperti yang terjadi di desa Sidosari Kecamatan Natar, diduga seorang tim sukses mendatangi rumah warga meminta uang “Serangan Fajar” dikembalikan.

Inon diduga timses caleg memaksa warga mengembalikan uang yang dititipi untuk dibagikan ke tetangga “serangan fajar” dengan tujuan jagoan calegnya bisa duduk menjadi anggota DPRD Lampung Selatan.

Saat mengetahui hasil di daerah tersebut tidak sesuai dengan harapan timses meminta uang yang diberikan untuk dikembalikan.

Salah satu warga inisial SN yang diberi uang menjelaskan bahwa dirinya di beri uang sebesar Rp 6.000.000,_ untuk dibagikan ke warga sekitar agar bisa mencoblos caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dapil IV, no jrut 9 atas nama Kasmani.

” Begini mas, pas beberapa hari lagi mau pencoblosan saya di kasih uang enam juta untuk dibagikan kewarga sekitar, lalu uang itu saya bagikan ada yang satu orang saya kasih seratus ribu ada juga dua orang saya kasih seratus lima puluh ribu, uangnya udah habis mas saya bagi-bagiin,” paparnya,Rabu(13/3/2024)malam kepada awak media SIBER88.

“Pada intinya pas saya kasih uang itu ke warga saya pesan untuk nyoblos caleg atas nama Kasmani partai PKS,” imbuhnya.

“tapi ternyata pas selesai pencoblosan, penghitungan suara kata timses hasilnya gak sesuai jadi saya disuruh mengembalikan uang sebesar Rp 3.000.000,_ dan saya diancam apabila tidak mengembalikan uang akan dibawa kepolisian,” tukasnya.

” Ini bukti Wa nya ke saya masih ada, jadi saya bingung mas saya gak ada uang lagi karena uang yang dikasih ke saya udah habis saya bagikan ke warga,” lanjutnya.

Ditempat yang sama Inon (Timses) saat dikonfirmasi berdalih dirinya berkunjung ke rumah SN untuk menagih hutang karena menurutnya SN mempunyai hutang.

” Maaf mas ini masalah pribadi kami, jadi enggak perlu tau, jangan ikut campur. Saya kesini untuk menagih hutang karena dia ada hutang sama saya,” kata dia.

“maaf mas saya tidak pernah berhutang, kalau saya ada hutang apa buktinya, jelas-jelas uang yang diberikan kesaya itu untuk dibagikan ke warga bukannya saya utang,” pernyataan Inon langsung dibantah oleh SN.

Kasmani saat dikonfirmasi melalui Via Hand phone Whats App, dengan nomer 08236132xxxx , mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui kalau ada permasalahan antara timses dengan warga didesa Sidosari

” Wallaikumsalam Maaf,saya sedang ibadah umroh…. Sy malah gak paham soal itu ya mas…. Monggo konfirmasi saja yang merasa memberikan dst…. Terimakasih,” tulis Kasmani.

Terpisah Aminudin SP ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Provinsi Lampung saat ditemui di kantornya,Jumat (15/3/2024) dan dimintai tanggapan, ia sangat menyayangkan atas kejadian tersebut. Menurutnya persoalan tersebut tidak boleh dianggap sepele, dan akan segera melaporkan ke Aparat Penegak Hukum (APH) dan Bawaslu

” Kita akan kawal masalah ini sampai keranah hukum, karena ada dugaan pengancaman terhadap warga maka kita akan lapor ke APH, dan masalah politik uang kita laporkan ke Bawaslu,”ucapnya.

Senada dengan Fiki Harison bidang Investigasi LSM Pembinaan Rakyat Lampung (PRL) akan melaporkan permasalahan ini ke APH dan Bawaslu.

” Saya sangat setuju dengan ketua FPII, kita akan sama-sama melaporkan permasalahan ini ke APH dan Bawaslu,” ujarnya.

Penulis : Asyadi
Editor : Badruzzaman