Bandung Jabar, SIBER88.CO.ID_Bupati Bandung Dr. H.M. Dadang Supriatna menghadiri kegiatan sambung rasa dengan masyarakat petani dalam pengelolaan sumber daya air di Bendungan Hantap Sungai Cisangkuy yang merupakan Daerah Irigasi Ciherang Desa Nagrak Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung, Jumat (5/5/23).
Pada kegiatan ini, Bupati Bandung didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR),Dr. Ir. Zeis Zultaqawa, Kepala Dinas Pertanian Ir Hj. Ningning Hendasah serta Kepala Dinas Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jabar Dikky Achmad Sidik, Komisi Irigasi Eriko, dan para petani padi dan palawija yang berasal dari Daerah Irigasi Ciherang.
Bupati Dadang Supriatna sangat mengapresiasi adanya kegiatan ini.
“Saya lebih cenderung pada kegiatan seperti sambung rasa ini karena saya berusaha untuk mempertahankan lahan sawah dilindungi (LSD) .
Sebelumnya, sawah yang dilindungi ini seluas 30.000 Hektare, tapi kemarin hasil diskusi serta dilihat dari kondisi eksisting saat ini saya tidak bisa mempertahankan dan mengelak karena kondisinya sudah berubah. Sehingga kita patok i berdasarkan RTRW dan RDTR. Sawah yang dilindungi insya Allah sekitar 17.000 hektare,” tutur Bupati Bandung pada sambutannya.
Maka, lanjut Dadang Supriatna, pihaknya memberikan kebijakan per 1 Januari 2023 lalu, yang masuk kategori sawah abadi, dan diperkuat dengan Peraturan Desa (Perdes), akan dibebaskan tidak usah membayar PBB setiap tahunnya.
“Ini sebagai bentuk perhatian kita dari pemerintah kepada para petani. Maka kata kuncinya, Kepala Dinas Pertanian segera ngobrol dengan para kepala desa. Untuk menentukan lokasi mana yang dikategorikan lahan abadi. Maka tahun ini dibebaskan tidak usah bayar pajak,” tegasnya.
Menurut Bupati Bandung kebijakan pembebasan pajak untuk lahan abadi diterapkan mengingat kekhawatiran pemerintah atas potensi berkurangnya lahan persawahan di Kab. Bandung.
Oleh karenanya, Bupati Dadang pun berharap kepada Kepala Dinas Pertanian untuk mempersiapkan kaderisasi di bidang pertanian dan mendorong generasi muda untuk menjadi petani.
“Jangan hanya bangga punya anak menjadi PNS atau dokter saja. Kita harus ada proses kaderisasi untuk petani. Saya juga dulu pernah menjadi petani, mencakul, ngaramet ngalaman. Saya juga pernah ngaluluh bata,” katanya.
Untuk membentuk generasi muda berkarakter itu, Bupati Bandung pun mengedepankan program pendidikan muatan lokal di sekolah untuk para siswa TK, SD, dan SMP di Kabupaten Bandung.
“Pertama, mereka mempelajari pendidikan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kedua, mempelajari pendidikan Bahasa Sunda, karena undak usuk bahasa sebagai implementasi dari kandungan Alquran. Ketiga, diwajibkan mengaji dan menghafal Alquran,” jelas Bupati Bandung.
Makanya, kata orang nomor satu di Kabupaten Bandung, para guru ngaji hadir di sekolah dengan anggaran uang insentif mencapai Rp 109 miliar.
“Tahun ini juga kita melaksanakan launching dan memberikan hibah sebesar Rp 25 miliar untuk para petani. Itu untuk 50.000 petani di Kabupaten Bandung, sementara petani di Kabupaten Bandung ada 142.000 orang, sehingga saya akan pula memikirkan bagaimana yang 92.000 petani lagi,” katanya.
Menurutnya, untuk membantu 92.000 petani lainnya akan dialokasikan l dari APBD Perubahan serta APBD murni 2024 mendatang.
Untuk itu, Bupati Bandung berharap melalui kegiatan sambung rasa ini ada informasi yang bermanfaat untuk peningkatan pembangunan di Kabupaten Bandung. Ia juga menilai bahwa kawasan Daerah Irigasi Ciherang cocok untuk tempat pariwisata.
Bupati berharap kepada kepala desa setempat agar ada akses jalan besar menuju lokasi Daerah Irigasi Ciherang tersebut dan berharap Bumdes atau kelompok masyarakat bisa melaksanakan kegiatan di kawasan tersebut sebagai daya tarik wisata.
“Warga bisa berwisata sambil makan di kawasan irigasi dengan pemandangan alam yang menarik,” katanya.
Selanjutnya, Bupati Bandung menginstruksikan kepada Kepala Dinas PUTR untuk menganggarkan pembangunan jalan tembus ke kawasan Daerah Irigasi Ciherang tersebut. “Untuk meningkatkan perekonomian di Kecamatan Cangkuang, khususnya di Desa Nagrak,” harapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya sudah memperbaiki irigasi di wilayah Leuwicikuray yang masuk ke lima desa di Kecamatan Katapang dan Soreang. “Itu mengairi hampir seluas 700 hektare. Sempat terputus hampir dua tahun, dan hari ini sudah selesai dan sudah dimanfaatkan oleh para petani,” katanya.
Menurutnya, memperhatikan para petani merupakan komitmen dirinya sebagai Bupati Bandung. “Para petani harus betul-betul kita perhatikan. Saya pun turut mendoakan para petani subur makmur gemah ripah loh jinawi”, pungkasnya.
(red*)