IMTAK, Beradab Keluarga Sehat untuk Kedamaian Kerukunan Beragama dan Bernegara

Bogor Jabar, SIBER88.CO.ID_ IMTAK adalah singkatan dari Iman dan Takwa,dalam konteks “Beradab Keluarga Sehat Untuk Kedamaian Kerukunan Beragama dan Bernegara”didefinisikan bahwasanya :
-Iman : keyakinan yang kuat kepada Allah SWT dan ajaran agama.
– Takwa : sikap menjaga diri dari perbuatan yang dilarang Allah SWT dan menjalankan perintah-Nya.

Taofik Suryakusumah Dipura, ketua panitia kegiatan tasyakuran hari kemerdekaan Negara Republik Indonesia tahun ini menjelaskan bahwa untuk memperingati hari kemerdekaan republik Indonesia ke-80 ini pihaknya mengadakan pengajian keluarga.

“Dalam kegiatan ini bertemakan IMTAK, Beradab Keluarga Sehat Untuk Kedamaian Kerukunan Beragama dan Bernegara. Dimaknai sangat mendalam di kehidupan zaman sekarang,” terangnya,Kamis(21/8/2025).

Menurutnya,memiliki iman dan takwa yang kuat dalam beragama, diharapkan dapat:
– Membentuk keluarga yang sehat dan harmonis.
– Menciptakan kedamaian dan kerukunan dalam beragama.
– Menjaga keharmonisan dan kerukunan dalam bernegara.

“Konsep iman dan takwa sangat penting dalam kehidupan keseharian yang diajarkan Islam untuk mencapai kehidupan yang seimbang, damai dan harmonis baik dalam keluarga, masyarakat, maupun negara,” lanjutnya.

“Sementara itu Ustadz Asep Sifaul Alam,dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa dirinya sangat bersyukur pada kesempatan ini bisa diselenggarakannya pengajian keluarga bertepatan dengan hari kemerdekaan Negara Republik Indonesia.

“Tentu syukur nikmat ini mengandung makna yang sangat dalam bagi kehidupan keseharian kita di zaman saat ini,” tutur ustadz Asep.

Sebelum menjelaskan kunci menambah nikmat hidup adalah dengan bersyukur, ia pun mengajak untuk berdoa bersama-sama:
Yaa Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal dan amal yang diterima.

*أَسْتَغْفِرُ ٱللَّهَ ٱلْعَظِيمَ ٱلَّذِي لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَيُّ ٱلْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ* (٣x)

*اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ*

Ustadz Asep memaparkan,nikmat hidup bukan bertambah karena sibuk mengejar yang belum ada, tapi akan bertambah karena hati lapang dan dalam keadaan lapang senantiasa mensyukuri apa yang sudah dan selalu Allah SWT beri kepada mahluknya.

Ia menjelaskan,mensyukuri itu sederhana,yakni :
1. Hati meyakini semua nikmat dari Allah SWT.
2. Lisan terbiasa dengan mengucapkan Alhamdulillah.
3. Dan sadar bahwa rezeki bukan hanya harta, tapi juga kesehatan, kaselamatan, ditutup segala bentuk hal rupanya perkara, ilmu pengetahuan, pemahaman keilmuan, umur panjang serta kesempatan beribadah (Bersodaqoh berbagi kebahagiaan kepada sesama makhluk).

Ustad Asep menerangkan dalam Al-Qur’an, surah Ibrahim ayat 7 menjelaskan tentang pentingnya bersyukur kepada Allah SWT.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

– *Artinya*: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”

“Ayat ini menekankan bahwa bersyukur kepada Allah SWT akan mendatangkan tambahan nikmat, sedangkan mengingkari nikmat-Nya akan berakibat azab yang berat,” lanjutnya.

“Artinya bahwa syukur nikmat dengan berbagi adalah konsep yang menekankan pentingnya mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT dengan cara berbagi kepada orang lain,” kata Ustadz Asep.

Arti dan Konsep
– Syukur : Mensyukuri nikmat Allah SWT dengan mengakui, menghargai, dan menggunakan nikmat tersebut sesuai dengan ajaran agama.
– Berbagi : Menggunakan sebagian nikmat yang dimiliki untuk membantu orang lain, baik dalam bentuk harta, waktu, ilmu, atau bentuk lainnya.

Ustad Asep menuturkan dalam agama Islam diajarkan bahwa dengan bersyukur dan berbagi, nikmat yang dimiliki bisa menjadi lebih berkah. Berbagi juga merupakan salah satu cara untuk menunjukan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan. Contoh simpelnya adalah :
– Memberikan sedekah kepada yang membutuhkan.
– Berbagi ilmu atau pengalaman kepada orang lain.
– Membantu orang lain dalam kebutuhan mereka.

Dengan demikian,syukur nikmat dengan berbagi.adalah cara untuk mengamalkan nikmat yang dimiliki demi kebaikan diri sendiri dan orang lain. Tuturnya

Makna syukur nikmat dalam berbagi yang bisa kita aplikasikan di kehidupan keseharian adalah:
– Mensyukuri nikmat Allah SWT dengan mengakui dan menghargai nikmat tersebut.
– Menggunakan nikmat untuk berbagi kepada orang lain, seperti melalui sedekah atau membantu yang membutuhkan.

“Harapan saya kedepan tentunya kita bisa mengartikan Kemerdekaan itu sentiasa selaras dalam kehidupan keseharian,” pintanya.
– Dalam Hidup Berkeluarga : Kemerdekaan dalam konteks keluarga bisa berarti memiliki ruang untuk membuat pilihan dan keputusan pribadi dalam batas-batas yang harmonis dengan nilai-nilai keluarga. Setiap anggota keluarga memiliki hak untuk mengekspresikan diri dan berkontribusi dalam keputusan keluarga.
– Dalam Bermasyarakat : Kemerdekaan di masyarakat berarti memiliki kebebasan untuk berpartisipasi, berinteraksi dan berkontribusi sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku. Masyarakat yang merdeka memungkinkan anggotanya untuk mengekspresikan diri dan berpartisipasi dalam kehidupan sosial.
– Dalam Bernegara.: Kemerdekaan negara berarti kedaulatan negara untuk mengatur dirinya sendiri tanpa campur tangan dari luar. Negara yang merdeka memiliki hak untuk menentukan kebijakan, hukum dan arah pembangunan sesuai dengan kepentingan dan nilai-nilai bangsa.

Ustadz menutup tausiyahnya dengan mengatakan pentingnya Keseimbangan :
– Kemerdekaan harus diimbangi dengan tanggungjawab dan kesadaran akan hak serta kewajiban terhadap keluarga, masyarakat.dan negara.
– Dalam semua konteks, kemerdekaan yang bertanggungjawab membantu menciptakan harmoni dan kemajuan.

Penulis: Yan²Editor: Badruzaman