Para Siswa Kecewa Uang Perpisahan di SMKN 8 Bandar Lampung Tak Dikembalikan

Bandar Lampung, SIBER88.CO.ID_Polemik mencuat di SMKN 8 Kemiling Kota Bandar Lampung usai rencana acara perpisahan siswa kelas XII yang semula dirancang dengan biaya Rp100 ribu per siswa akhirnya dibatalkan.

Meski acara urung digelar, pihak sekolah disebut tetap memotong uang yang telah dikumpulkan dari para siswa, hingga menimbulkan keresahan di kalangan siswa dan orang tua.

Salahsatu murid inisial A mengatakan, ia bersama murid kelas XII lainya ingin mengadakan acara perpisahan di gedung Krakatau dan per siswa diminta Rp100 ribu, akan tetapi para siswa kelas akhir tidak diperbolehkan mengadakan acara perpisahan di gedung tersebut dikarenakan adanya aturan dari Gubernur Lampung.

“Lalu kami dikumpulkan di lapangan untuk diberitahukan bahwa uang perpisahan akan dikembalikan tanpa ada potongan,” lanjutnya,Selasa(10/6/2025).

“Akan tetapi faktanya pihak sekolah mengatakan kepada saya, bahwa uang perpisahan dimasukan saja ke pembayaran SPP karena memang masih memiliki tunggakan, lalu bila kamu ingin uang perpisahannya dikembalikan SKL kamu akan ditahan dan menunggu orang tua kamu yang mengambilnya dan menebus serta melunasi tagihan SPP kamu,” bebernya.

“Kami siswa sebenarnya sangat kecewa, karena uang perpisahan itu ingin kami gunakan untuk acara sekelas saja, seperti makan bersama dikelas, foto studio untuk kenangan kami, menurut saya kasihan dengan teman-teman yang ingin mengadakan perpisahan,” tukasnya.

“Uang yang seharusnya dikembalikan untuk keperluan siswa malah ditahan dengan alasan untuk pembayaran SPP atau syarat pengambilan SKL, saya rasa hal ini tidak pantas. Apalagi saat ini masih banyak SKL yang ditahan dikarenakan masalah tunggakan, siswa yang ingin melamar kerja atau tes kuliah harus meminjam uang untuk mengambil SKL tersebut,” tandasnya.

Di tempat terpisah dalam wawancaranya, Waka Bidang Kesiswaan, Resti,mengatakan bahwa benar mereka memang dikumpulkan di lapangan dan diberitahukan perihal pengembalian uang perpisahan tanpa ada pemotongan, karena pihak koordinator yang meminta mereka dikumpulkan dilapangan.

Uang itu tidak dipotong untuk SPP, akan tetapi untuk sumbangan dan didistribusikan ke hal lain,” terang Resti.