Sebatas Retorika,Bupati Bogor Tak Mampu Selesaikan Konflik Warga dan PT PMC ‎

Bogor Jabar, SIBER88.CO.ID_ Bupati Bogor sudah terima laporan terkait pengrusakan yang terjadi di wilayah Taman Sari dan tahapan demi tahapan akan ditempuh bersama – sama.

Hal ini dikatakan Bupati Bogor, Rudi Susmanto, saat menghadiri acara kunjungan kerja ke kecamatan Cijeruk kabupaten Bogor pada Kamis(7/8/2025).
Saat dimintai keterangan pada konferensi pers, Rudi Susmanto mengatakan, dirinya sudah menerima laporan-laporan dari beberapa wilayah. Ia menyebut tahapan demi tahapan telah ditempuh bersama -sama.

“Kami ada untuk seluruh masyarakat di kabupaten Bogor dan tentunya saya mewakili pemerintah di kabupaten Bogor memohon maaf yang sebesar besarnya untuk seluruh masyarakat kabupaten Bogor kami belum bisa membahagiakan seluruh masyarakat di kabupaten Bogor,” ucap Rudi.

“Kami akan berupaya melakukan yang terbaik untuk masyarakat kabupaten Bogor,” lanjutnya.

Sementara saat dimintai keterangan kepada Mardi, salah seorang penggarap yang saat ini lahan serta bangunannya sudah rata dengan tanah meminta agar bupati Bogor segera menghentikan kegiatan yang di lakukan oleh PT PMC, bukan hanya omon – omon dan retorika saja.

“Kami masyarakat kecil sangat membutuhkan pemimpin yang pro kepada rakyatnya bukan kepada pihak PT PMC, sehingga terkesan adanya pembiaran yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten Bogor khususnya bupati Bogor,” tukas Mardi.

“Lahan saya dirusak dan belum ada tanggapan yang serius dari pemerintah kabupaten Bogor khusus bupati Bogor untuk menghentikan kegiatan yang di lakukan oleh pihak PT PMC,dan kami meminta agar bupati Bogor turun langsung kelokasi konflik kalau benar bupati berpihak kepada masyarakat kecil seperti kami,” pinta Mardi tegas.

Mardi selaku penggarap berharap kepada pihak Muspika dan Muspida agar bersikap netral, ia menduga Muspika Kecamatan Taman Sari dan Muspida Kabupaten Bogor berpihak kepada  pihak PT PMC.

Dirinya juga berharap kepada Kapolres dan Dandim untuk mengambil tindakan kepada jajarannya masing-masing karena menurutnya kedua institusi tersebut sudah tidak berpihak kepada masyarakat penggarap dan diduga berpihak kepada PT PMC.

“Para anggota TNI dan Polri ikut terjun langsung mengeksekusi lahan yang diisi oleh penggarap tanpa ada rasa kemanusiaan,” pungkasnya.