Indramayu Jabar, SIBER88.CO.ID_Terkadang rumah yang dipandang bagus(lebih dari layak-red)dianggap oleh beberapa kalangan dihuni oleh orang yang berkecukupan secara materi,sehingga tatkala penghuni rumah tersebut membutuhkan bantuan maka akan disepelekan oleh pihak manapun.
Ini yang dialami oleh Ega Mandapratama(30)anak dari seorang ibu bernama Warmi(50)dan bapa sambungnya,Wastam(48), ketiganya merupakan warga desa Bunder RT 01/RW 01/ kecamatan Widasari.
Keluarga tersebut memiliki rumah yang cukup bagus di lingkungannya,namun dilihat dari kehidupan sehari-harinya maka akan berbalik dari apa yang dialami oleh mereka.
Suami Warmi hanya bekerja sebagai kondektur bis,sedangkan dia sendiri tidak bekerja hanya mengandalkan pengahasilan suaminya yang tidak menentu.
Menurut Warmi,rumah bagus miliknya dibangun saat ia dulu menjadi TKI dan itupun dananya tidak cukup kemudian dibantu oleh saudara-saudaranya.
Warmi menceritakan apa yang dialami oleh Ega anaknya,saat Ega berusia 18 bulan terkena penyakit diare dan panas lalu dibawanya ke rumah sakit di daerah Majalengka kemudian diarenya sembuh,namun tensi panasnya tak kunjung turun sehingga dengan berbagai upaya para dokter berusaha menyembuhkanya.
“Pulang dari rumah sakit dikatakan oleh dokter Ega sudah baikan,namun beberapa tahun kemudian Ega mengalami perubahan pada fisiknya,”ujar Warmi saat ditemui di kediamannya,Sabtu(13/1/2024).
“Ega tak bisa berjalan,tangan dan kaki sebelah kiri posisinya tertekuk serta gagu(tak dapat bicara-red),saya bawa Ega ke RS kembali dan kata dokter urat besar pada tubuh Ega telah tertarik dan membesar,”lanjutnya.
“Dari berbagai petunjuk kemudian Ega saya bawa ke tabib dan diperiksakan kembali,tapi saya sudah pasrah dengan nasib anaku,mungkin ini yang telah ditakdirkan oleh Allah,”ungkapnya sedih.
Kini Warmi hanya berharap bantuan dari pihak pemerintah guna menopang kebutuhan Ega,sering kali ia mengajukan permohonan untuk dibantu oleh pemerintah dan sering kali pula ia dimintai KTP dan KK oleh pemerintah desa setempat,tapi hasilnya sampai saat ini masih nihil.
“Tolong bantu saya pak untuk memenuhi keperluan Ega,karena saya dari segi materi(uang)sudah tidak mencukupi keperluanya,”pintanya sambil tertunduk bingung.
Dia berharap uluran tangan pemerintah baik dari Pemda, Pemprov maupun pemerintah pusat.
Sementara di lokasi yang sama,Anas Ghozali tokoh muda desa Bunder yang juga mencalonkan diri sebagai caleg partai Golkar DPRD Indramayu dari dapil 3 menyampaikan keprihatinannya.
“Saya sedih melihat hal seperti ini,saya menghimbau kepada pemerintah untuk segera membantu dan memperhatikan Ega,” ucapnya.
(B Zaman)