Indramayu Jabar, SIBER88.CO.ID_Apa itu Tritangtu , secara singkat merupakan 3 inti,centra , sumber utama pengendali kehidupan di alam semesta misal untuk ketatanegaraan dikenal sebagai RAMA – RATU – RESI ( Legislatif – Eksekutif – Yudikatif ) ,untuk kehidupan sehari-hari BAYU – SABDA – HEDAP ( Tenaga – Ucapan – Budi ),untuk bersikap/ berperang.
Hal itu disampaikan Irjen Pol(Purn) H Anton Charliyan dalam acara pangistrenan majelis tritangtu Sunda Banten Bali Nusantara(MTSBBN) yang berlangsung di Karangmulya Ciamis Jawa Barat pada Minggu(11/12/2022).
Abah anton Sapaan Akrab Anton Charliyan melanjutkan,yang mana sistem tradisi budaya Sunda Tritangtu ini terbukti telah mengantarkan tata Kasundaan sebagai sebuah sistem yang paling lama berjaya sebagai sebuah bangsa yakni selama 14,5 abad dari tahun 130 M ( Salakanagara ) sd 1600 M ( Cirebon ). Mengalahkan Bani Abas yang selama ini dianggap sebagai sitem terlama didunia yakni hanya 6 abad.
Untuk itu kata tokoh budaya tersebut, harus NYUKRUK GALUR UGA KARUHUN. Untuk membangun kembali adeg-adeg Kasundaan yang terbukti merupakan sistem terlama yang berjaya bukan hanya di nusantara tapi juga di Dunia.
“Ibaratnya kita tidak mungkin bangun KERATUAN bila KARAMAAN dan KARESIAN tidak terbangun , kita tidak mungkin hanya bangun sistem ekonomi tanpa membangun sistem politik dan agama,itulah sistem tritangtu yang ada dalam adeg-adeg kasundaan,”terang mantan Kapolda Jabar.
“Makanya kita tdak mungkin bisa bangun KASUNDAAN ini, tanpa di bangun dulu wadah Tritangtu ini. itulah salah satu alasan kenapa majelis Tritangtu ini dibuat,”tukasnya.
“Namun tentu saja ngadegna majelis Tritangtu Dibuana Pajajaran Sunda Banten Bali Nusantara ini ( MASA TRIPANDABARA ) Tidak mungkin bisa utuh tanpa adanya wawakil dari seluruh elemen,”sambungnya.
Abah Anton berharap kepada para tamu yadir bagi yang sudah diistrenan keikhlasanya agar bisa bergabung di dalam majelis juga dimohon kesadaran dan kekompakan untuk saling memahami,saling memaklumi,saling berbagi dan siIih ajenan satu sama lain , dalam rangka membangun ikatan silaturahmi kekeluargaan. Karena kita sadari kita berkumpul di majlis ini dari berbagai latar belakang elemen,golongan dan profesi yang berbeda-beda.
“Mari kita berdiri sama tinggi duduk sama rendah sapapait samamanis , saiket sabeungkeutan , ngajajar sapajajaran anyar , lain rek ngadirikeun negara, tapi rek ngawangun adeg-adeg budaya Kasundaan nu saestuna,”pungkasnya. (Bzz)